selalu wanita menangis
namun airmatanya tertitis entah di mana
dukanya hilang dibawa bayu
tersangkut di ranting usia
pada sepohon tabah yang tak pernah kering
selalu ia ketawa
begitulah selalunya wanita itu..namun airmatanya tertitis entah di mana
dukanya hilang dibawa bayu
tersangkut di ranting usia
pada sepohon tabah yang tak pernah kering
selalu ia ketawa
biarpun bernada nestapa
selalu ia tersenyum
di sela-sela duka menghurung
ahh...
selamanya wanita itu
tak pernah menterjemah segala lirih
selain tersimpan di wajahnya yang jernih
selalu ia tersenyum
di sela-sela duka menghurung
ahh...
selamanya wanita itu
tak pernah menterjemah segala lirih
selain tersimpan di wajahnya yang jernih
airmata bahasanya..
biarpun terkadang payah untuk memberi makna
apa yang tersirat di simpulan nubarinya
pecah tembok amarah seorang lelaki
dalam mendaki puncak maknawi
bahasa yang diam..
mengirim sejuta pesan...
~ Hijab Kalbuku ~
No comments:
Post a Comment