Pages

Monday 24 September 2012



Ku Tangisi Puisi Yang Hilang


Ku tangisi puisi yang hilang
Di celah gemawan jemu yang bertandang
Cerita apakah lagi yang bisa ku kongsi
Di susunan indahnya bait dan diksi

Puisiku kini sering hilang makna
Seperti hilangnya juga jujur dari jiwa
Mimilin kata manatah rasa
Sekadarnya mengisi lekuk rindu di jiwa mereka

Benarkah aku penyair yang malang?
Menapak didenai sastera dipenuhi lalang walang
Menitip indah aksara dengan hambatan tanya
Bagaimanakah hidup hendak dimakna?

Lecah-lecah iri memercik di kaki
Dalam goyah langkah
Menginjak medan sayembara
Adabnya terkadang terpinggir ke mana

Jenuh aku memikir
Akhir nokhtah musafir sang penyair
Payahnya menungkah arus takdir
Pertahan kubu ikhlas penuh getir

Semoga aku tidak tewas
Teguh berdiri di kota waras

~ Hijab Kalbuku ~

No comments:

Post a Comment