Ku tangisi puisi yang
hilang
Di celah gemawan jemu yang
bertandang
Cerita apakah lagi yang
bisa ku kongsi
Di susunan indahnya bait
dan diksi
Puisiku kini sering hilang
makna
Seperti hilangnya juga
jujur dari jiwa
Mimilin kata manatah rasa
Sekadarnya mengisi lekuk
rindu di jiwa mereka
Benarkah aku penyair yang
malang?
Menapak didenai sastera
dipenuhi lalang walang
Menitip indah aksara dengan
hambatan tanya
Bagaimanakah hidup hendak
dimakna?
Lecah-lecah iri memercik di
kaki
Dalam goyah langkah
Menginjak medan sayembara
Adabnya terkadang
terpinggir ke mana
Jenuh aku memikir
Akhir nokhtah musafir sang
penyair
Payahnya menungkah arus
takdir
Pertahan kubu ikhlas penuh
getir
Semoga aku tidak tewas
Teguh berdiri di kota waras
~ Hijab Kalbuku ~
No comments:
Post a Comment