Pages

Saturday 20 October 2012



kuperikan syair sang nubari
tika leka menghitung embun luka
menitis di ujung hati tak berhenti
saat mimpi hampa mendakap
sepi terus jua bergurindam
larapun menyapa dalam diam

bertanya-tanya pula
benarkah hidup ini
ibarat bunga yang tumbuh meliar
bila gugur dan mereput
tiada siapa yang pernah ingat lagi
di manakah tumbuhnya..

duhai..
panjang pula kembara malamku ini
rawan mengalung sedih tak bertepian
sarat kuriba kenangan
di medan hiba asaku terhumban
bergeletakan ditertawa kenyataan





~ Hijab Kalbuku ~

Tuesday 2 October 2012





Akanku biar deru angin kering laut menjamah wajah
Ombak membelai heretan langkah
Membelah pantai yang panjang
Membuang pandang ke tengah laut yang berbuih putih
Akanku cari wajah-wajah hitam nelayan
Berkeringat yang bersarat lelah
Biar berpuput angin rindu
Biar berdebur ombak resah

Akanku rebahkan lelah dan resah
Biar bercempera pergi
Menjauh dan menghilang
Inginku jemput sebuah damai bertamu di hati
Membelah langit malam
Gemawan resah menghindarlah
Wangi damai hadirlah
Memenuhi segenap ruang hati dan sanubari
Segala metafora puisi dusta dan pesona fikasi
Menjauhlah dari lapang fikirku